Ada Sekema Partai Untuk Jegal Anis

Poscyber (Jakarta) – Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menyatakan, kalau KIM Plus terlaksana dan Anis Baswedan tidak bisa maju sebagai calon Gubernur, hal ini pertanda benar KIM Plus sebuah sekema partai untuk menjegal Anis.

“Bisa saja Anis dianggap kuat, Anis harus dieliminasi kalah sebelum bertanding dengan cara membentuk KIM Plus,” ujar Ujang kepada Poscyber.com Selasa (6/8)

Menurutnya jegal menjegal dalam politik adalah hal biasa, tinggal bagaimana caranya Anis menguatkan partai pendukung. Sebab KIM Plus untuk melawan Anis, head to Head atau kotak kosong.

“Sekarang kalau PKb dan Nasdem benar bubar dan jusrtu berbelok ke KIM plus Anis susah berlayar,”jelasnya

Sementara, PKS tanpa PKB dan Nasdem tidak bisa mengusung Anis. Itu artinya dukung ke Anis tanpa koalisi, PKS tidak bisa.

Disisi lain, dengan Golkar mengusung Dedi Mulyadi di Jawa Barat semakin terang kalau Ridwan Kamil akan ke Jakarta dengan KIM Plus.

Ujang menyatakan, dibeberapa daerah PKS belakangan seperti tidak punya jarak dengan KIM dalam pencalonan Kepala Daerah.

“Dimedan PKS mengusung Boby Nasution di Jawa Timur mengusung Kofifah dan Banten juga sama, bersama KIM, maka diJakarta bukan tidak mungkin PKS gabung dengan KIM,” pungkasnya

Sebelumnya partai PKS dan Nasdem debat kusir soal dukungan ke Anis. Dikutip CNN Mohammad kholid mengatakan dukunga Nasdem kepada sejauh ini baru sebatas lisan. Menurutnya, secara resmi dukungan partai pimpinan Surya Paloh itu kepada Anies belum dikeluarkan.

“Secara lisan iya. Tapi, jadi secara tertulis SK belum dikirimkan,” kata Kholid

Dia mengatakan, PKS sejak awal telah memberikan tenggat kepada NasDem agar dukungan resmi mereka kepada Anies bisa diberikan paling lambat 4 Agustus lalu.

“Makanya sekarang kita beri extra time. Dan dinamika yang ada, inilah yang kemudian harus kita baca itu seperti apa ke depan,” kata Kholid.

Merespons hal itu, Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choiri mengatakan bahwa partainya tidak berniat untuk mengulur SK dukungan kepada Anies. Ia bilang NasDem hanya masih mencari waktu yang tepat.

“Tidak sengaja mengulur. Ini tinggal nunggu waktu aja. Cari momentum yang tepat. Momentum yang tepat itu kan, hari itu ada maknanya. Weton ada maknanya. Kita nunggu,” katanya. (**/sk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *