BOGOR, PosCyber.com – Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bambam Setia Aji menyebut, kaitan pencemaran aliran sungai Cileungsi hingga berwarna hitam pekat, akan sulit menemukan siapa dalang dibalik perusahaan yang membuang limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dengan sengaja ke aliran sungai tersebut.
“Hampir semua yang membuang, susah juga, hampir semuanya lah. Jadi kami juga tidak tendensius ke hanya satu pabrik saja, karena disana kan ada ratusan pabrik ya,” ujar Bambam kepada wartawan media ini, Kamis (21/9/23) sore.
Menurut dia, menghitamnya air sungai Cileungsi akibat dugaan pencemaran lingkungan yang disebabkan hasil limbah perusahaan-perusahaan disekitaran aliran sungai dilokasi.
“Bukan satu gitu kan, tapi itu dari akumulasi beberapa pabrik yang membuang,” ucapnya.
Bambam juga mengakui, guna mengetahui dugaan pencemaran aliran sungai Cileungsi itu, pihaknya telah melakukan uji lab terhadap air yang menghitam dilokasi tersebut.
“Uji Lab (laboratorium) sudah dilaksanakan, dan untuk mengetahui hasilnya tujuh (7) hari ya. Sementara sampai pada hari ini baru lima hari, jadi kurang lebih dua hari lagi baru hasilnya akan ketahuan, kandungan limbah B3 apa saja yang mencemari aliran sungai Cileungsi yang menyebabkan ribuan ekosistem disana pada mati,” pungkas Bambam.
Diketahui sebelumnya, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, jika memasuki pekan kedua di September 2023 ini, bahwa kondisi sungai Cileungsi tidak lebih baik, tapi semakin parah.
“Sejak Minggu siang hingga malam air sungai Cileungsi makin hitam dan menimbulkan bau menyengat hingga menyebabkan banyak ikan yang mati” jelas Puarman kepada wartawan saat ditemui dikantor sekretariatnya dikawasan Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Senin (11/9/23) lalu.
Ia menjelaskan, jika pihaknya yang melakukan peninjauan langsung terkait kondisi sungai Cileungsi, terlihat saat ini sangat banyak masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi mengadukan kondisi sungai yang hitam dengan mengeluarkan bau menyengat hingga mengakibatkan ikan pada mati.