Poscyber (Jakarta) – Dukungan regional termasuk Iran menjadikan Pimpinan Hamas Yahya Sinwar percaya diri melakukan perang jangka panjang dengan Israel.
Menurutnya Hamas memiliki sumber daya untuk mempertahankan perjuangannya melawan Negeri Zionis. Dia mengatakan dalam sebuah surat kepada sekutu kelompok itu di Yaman, Houthi, bahwa pihaknya telah mempersiapkan diri untuk “perang yang melelahkan”.
Diketahui Sinwar ditunjuk bulan lalu untuk menggantikan pemimpin Hamas yang terbunuh Ismail Haniyeh.
“Kami telah mempersiapkan diri untuk berperang dalam perang yang melelahkan,” tegasnya dimuat AFP, Selasa (17/9/2024).
Ia juga yakin bahwa upaya bersama kelompok-kelompok proksi Iran di Timur Tengah dan di tempat lain akan mengalahkan Israel.
“Upaya gabungan kami dengan Anda dan dengan kelompok-kelompok di Lebanon dan Irak akan mematahkan musuh ini dan mengalahkannya”, kata Sinwar menyebut Hizbullah di Lebanon dan kelompok perjuangan di Irak.
Surat ini terungkap ketika pertempuran masih berkecambuk di Gaza. Serangan baru dilakukan Israel Senin yang menewaskan setidaknya dua lusin orang si kantong Palestina itu.
Ini juga tejadi terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa prospek penghentian pertempuran dengan kelompok Hizbullah di Lebanon semakin sirna. Hizbullah dan Israel kerap saling tembak di wilayah perbatasan sejak perang Gaza meletus dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang lebih luas.
“Kemungkinan tercapainya kesepakatan semakin menipis karena Hizbullah terus mengikatkan diri pada Hamas,” kata Gallant kepada utusan AS yang sedang berkunjung, Amos Hochstein.
Wakil Kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompoknya tidak berniat berperang. Tetapi jika Israel benar-benar “melepaskannya”, akan ada kerugian besar di kedua belah pihak.
Di sisi lain, Houthi menembak rudal ke Israel tengah Minggu. Ini membuat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan ancaman serangan ke Yaman.
“Operasi kami akan terus berlanjut selama agresi dan pengepungan di Gaza terus berlanjut,” kata pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Huthi, dalam sebuah pidato. (**/sk)