Indonesia Dorong Penguatan Arsitektur Kesehatan Global Guna Pemulihan Ekonomi

Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendorong pentingnya penguatan arsitektur kesehatan global yang berpegang pada prinsip solidaritas, kesetaraan, keadilan dan transparansi, pada sesi pertama KTT G20 (30/10) di Roma Italia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam Keterangan Pers virtual pada (30/10) mengatakan bahwa guna mengatasi krisis global maka Presiden mengusulkan beberapa langkah seperti membuat mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global, menyusun protokol kesehatan untuk aktivitas lintas negara, serta mengoptimalkan peran G20 dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan esensial.
Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin dunia membahas upaya untuk keluar dari krisis ekonomi dan kesehatan yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Selain menekankan pada penguatan ketahanan kesehatan global, Presiden Jokowi juga menekankan pada pentingnya percepatan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat, lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Covid merupakan ancaman nyata terhadap perekonomian dunia, maka dalam pembahasan antara Menteri Keuangan dengan Menteri Kesehatan disepakati untuk membangun mekanisme pencegahan pandemi atau pandemic preparedness,” ungkap Menkeu.
Presiden telah melakukan intervensi untuk mendorong penguatan arsitektur kesehatan global melalui komitmen kolaborasi guna mengendalikan pandemi di dunia dengan memastikan akses yang tepat waktu, adil, aman dan terjangkau terhadap vaksin, terapetik, diagnostik dan peralatan kesehatan sebagai barang publik global (global public goods).
“G20 ini menyepakati akan ada Joint Finance-Health Task Force, satuan kerja antara Menteri keuangan dengan Menteri Kesehatan dibawah G20 yang bertujuan menyiapkan prevention, preparedness, dan response (PPR) dari pandemi, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Indonesia dan Italia,” jelas Menkeu.
Bentuk dari satuan tugas ini akan didiskusikan lebih lanjut pada pembahasan dibawah Presidensi Indonesia sehingga peran Indonesia menjadi penting karena Indonesia adalah negara yang besar dan mempunyai komitmen terhadap capaian vaksinasi. (nug/mr/hpy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *