Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tantangan pembangunan akan selalu ada dari masa ke masa. Oleh karena itu, hadirnya pemerintah dan instrumen keuangan negara untuk bisa menghadapi tantangan itu harus diimbangi dengan kompetensi dan kapasitas yang tinggi, termasuk didalamnya yaitu Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan vehicle Pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Menkeu mengapresiasi laporan kinerja BLU pada tahun 2021 lalu, dimana sisi pendapatan negara bukan pajaknya (PNBP) mengalami kenaikan. Kontribusi BLU terhadap PNBP sebesar 27,5% dan memiliki pertumbuhan yang sangat tinggi yaitu 8%, lebih dari dua kali lipat target awal. Namun, Menkeu memberikan catatan supaya capaian ini tidak membuat BLU cepat berpuas diri.
“Ini yang saya selalu ingatkan kepada teman-teman, di satu sisi kita mensyukuri kalau kondisi keuangan membaik, namun kita juga harus tetap kritis terhadap diri sendiri. Ini benar-benar baik karena kinerja kita atau karena merespon shock dari luar. Oleh karena itu saya berharap untuk dalam kontrak kinerja BLU bisa memisahkan antara unsur yang sifatnya eksogen shock dengan unsur yang merupakan hasil karya dan hasil kinerja yang nyata,” terang Menkeu saat berbicara pada Rapat Koordinasi (Rakor) BLU Tahun 2022, Selasa (30/03).
Menkeu mengatakan bahwa peran BLU dalam menangani shock merupakan hasil kinerja yang penting. Namun Menkeu mengingatkan bahwa ini jangan hanya direduksi dan ditunjukkan dalam headline angka pencapaian saja, tapi juga harus betul-betul mencerminkan kualitas dari organisasi. Menkeu menekankan pentingnya untuk memastikan adanya perbaikan kualitas organisasi yang meliputi leadership, manajemen, kualitas SDM, pelayanan dan tata kelolanya.
“Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh pimpinan, pengurus, dan dewan pengawas BLU untuk terus tingkatkan kompetensi Anda. Setiap guncangan merupakan sebuah kesempatan untuk belajar dan membuat kita semakin kuat. Ini yang saya harapkan sesudah lebih dari dua tahun mengalami guncangan yang sangat hebat dari pandemi, jangan dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada pelajaran dan bahkan ini adalah kesempatan kita untuk memperbaiki dan berinovasi. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk bertransformasi,” tambah Menkeu.
Menkeu mengharapkan memasuki tahun ketiga sesudah pandemi dan dalam proses pemulihan ekonomi saat ini, BLU harus terus melakukan perbaikan dengan melihat hal-hal yang bisa ditransformasikan, terutama penggunaan teknologi digital. Menkeu ingin agar BLU bisa melihat secara detail efisiensi yang bisa dilakukan dan inovasi yang muncul dari penggunaan teknologi digital tersebut dengan berfokus kepada perbaikan layanan dan tujuan didirikannya BLU tersebut.
Menkeu juga menekankan pentingnya penggunaan barang/prasarana produk dalam negeri oleh BLU dalam melaksanakan tugasnya. Penggunaan produk dalam negeri tersebut dapat menciptakan speed over linked kepada ekonomi dalam negeri sehingga ekonomi dalam negeri akan berkembang.
“Jadi saya harap para pengelola dan pengawas BLU untuk jangan business as usual. Dua tahun selama pandemi betul-betul harus bisa melihat secara detail pengadaan dari berbagai alat-alat kesehatan dan pendidikan. Pikirkan kalau Anda membelanjakan dalam negeri, maka berapa kesempatan kerja tercipta di dalam negeri,” lanjut Menkeu.
Menkeu juga berpesan agar BLU juga bisa terus meningkatkan tata kelolanya. Menkeu meminta kepada jajaranya khususnya di Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk sistem rating BLU supaya masyarakat bisa melihat kinerja pengelolaan BLU secara transparan dan akuntabel. Transparansi dan akuntabilitas adalah bagian dari tata kelola dan bagian dari kewajiban pemerintah untuk menjaga kepercayaan rakyat. Menkeu mengatakan bahwa BLU adalah jendela dan pintu masyarakat untuk melihat bagaimana pemerintah bekerja yaitu ketika mereka berinteraksi langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU.
“Sistem pengendalian internal BLU menjadi sangat penting. Ini juga untuk menjaga tata kelola keuangan dan kinerja. Saya juga akan terus mendorong berbagai inisiatif kebijakan sehingga dapat terus memperbaiki kinerja BLU termasuk menggunakan aset-aset yang dimiliki,” terang Menkeu.
Menkeu akan terus mendukung berbagai inovasi di bidang regulasi BLU sehingga rakyat bisa merasakan bahwa negara ini dikelola secara profesional dan baik. Menkeu juga mengatakan bahwa BLU integrated online system akan memberikan sebuah database yang akan memberikan referensi bagi perbaikan berbagai kebijakan kedepan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus BLU yang menjaga sisi keuangan dan tata kelola BLU supaya menjadi center of excellent yang bisa menciptakan confidence dan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap cara mengurus negara ini. Hal ini akan menjadi salah satu sumber harapan terutama generasi muda untuk bisa terus menghargai Republik Indonesia,” tutup Menkeu. (Keu)
Ini Rekor BLU 2022
