Kecamatan Cijeruk Diduga Kerap Kali Coret Aspirasi Kelompok Tani Muda Berkah

BOGOR, PosCyber.com – Kelompok Tani Mudah Berkah yang berada di kampung Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, merasa kesal kepada pemerintah daerah (Pemda) yang tak pernah mewujudkan aspirasi permohonan proposal bantuannya, berupa mesin sedot air (Alkon) yang diajukan sejak 2019 silam sampai tahun 2023 ini.

Menyikapi itu, ketua Himpunan Petani Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) Kabupaten Bogor, Yusuf Bachtiar menyesakkan, akan sikap dari pemda Kabupaten Bogor melalui dinas terkait, yang sampai saat ini belum juga membantu apa yang menjadi harapan dan aspirasi dari masyarakatnya, khususnya bagi kelompok tani Muda Berkah itu.

“Ada apa dengan pemda kabupaten Bogor, yang selalu tidak pernah mengakomodir para kelompok Tani Muda Berkah ini. Padahal kan cuma memohon bantuan Alkon apa nggak ada anggarannya,” tanya Yusuf saat berbincang dengan awak media ini, Senin (25/9/23).

Ia menduga, jika tak pernah digubrisnya bantuan atau proposal pengadaan alkon yang diajukan oleh kelompok Tani Muda Berkah itu, lantaran setiap adanya Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Cijeruk tiap tahunnya, disinyalir selalu dicoret dari dafta Musrenbang ingka kecamatan tersebut.

“Apa dicoret pengajuan proposalnya oleh Kecamatan Cijeruk. Karena dari 2019 sampai tahun 2023 ini permohonannya tak kunjung terealisasi kepada kelompok Tani Muda Berkah ini,” imbuhnya.

Ia menerangkan, ketika dirinya berserta jajaran kelompok Tani Muda Berkah yang diketuai Ending Supriyatna, dengan mencoba menanyakan secara langsung kepada pihak pejabat di kantor kecamatan Cijeruk pada 24 Agustus 2023 lalu, bahwa benar acap kali permohonannya itu selalu dicoret dari daftar Musrenbang Kecamatan Cijeruk.

“Benar saja, mengapa kelompok Tani Muda Berkah ini sejak 2019 selalu permohonannya tidak pernah terealisasi. Karena selalu dicoret aspirasinya dari daftar Musrenbang kecamatan Cijeruk, di tiap tahunnya,” ungkap dia.

“Itu terbukti, saat kita menanyakan langsung ke salah seorang ASN di kantor Kecamatan Cijeruk pada saat ada acara Bimtek (Bimbingan Teknis) di Kecamatan, yang bernama bapak Asda. Dia (Asda) mengaku, bahwa benar usulan bantuan Alkon bagi Kelompok Tani Muda Berkah selalu dicoret pengajuannya sejak tahun 2019 sampai 2023 ini,” tambahnya menegaskan.

Yusuf menyayangkan, akan sikap kecamatan Cijeruk yang terkesan tidak mau memperhatikan segala usulan dan aspirasi yang diajukan oleh kelompok Tani Muda Berkah tersebut. Akibatnya, sambung dia, negeri ini yang sudah beberapa bulan terakhir mengalami bencana kekeringan dan El Nino, menyebabkan kelompok tani ini kesulitan menyiram tanaman pertaniannya bahkan terancam gagal panen.

“Mengapa belum juga terealisasi permohonan pengadaan alkon alias mesin penyedot air, akibatnya, saat ini kelompok Tani Muda Berkah terancam gagal panen, karena kesulitan air untuk menyiram tanaman pertaniannya tersebut,” tegas Yusuf dengan nada tinggi.

Sementara itu, hal senada juga diutarakan oleh ketua Kelompok Tani Muda Berkah, Ending Supriyatna. Dia mempertanyakan alasan pemerintah daerah yang enggan menyerap aspirasinya dalam pengadaan alkon tersebut.

Padahal, masih kata Ending, selama ini kelompok tani yang ia pimpin itu selama berdiri sejak puluhan tahun silam, belum pernah sekali pun merasakan bentuk bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun tingkat daerah.

“Kami mempertanyakan alasannya kenapa, katanya belum perlu. Sementara benih tanaman kami di musim kemarau ini sangat membutuhkan air yang mesti di sedot pakai Alkon. Dari semenjak kelompok tani ini berdiri, kami belum pernah merasakan bentuk bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah,” jelas Ending.

“Harapan kami dari Dinas terkait dilingkup Pemkab Bogor, sesuai arahan presiden untuk keberlangsunganĀ  program ketahanan pangan, kami meminta secepatnya di respone pengajuan kita ini,” lanjutnya menutupi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *