Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, Minta Pemda Agar Segera Mungkin Relokasi Para Pedagang di Pasar Leuwiliang

BOGOR, PosCyber.com – Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto kembali bersuara agar pemerintah daerah (Pemda) setempat, untuk sesegera mungkin melakukan relokasi bagi para pedagang yang terdampak kebakaran hebat di Pasar Leuwiliang, pada Rabu (27/9) kemarin.

Politisi Gerindra itu menegaskan, tindakan segera mungkin dalam relokasi bagi para pedagang di Pasar Leuwiliang, agar mereka dapat kembali melakukan aktivitas berjualannya, sehingga roda perekonomian masyarakat Leuwiliang tidak terhenti.

“Solusi berupa relokasi pedagang sesegera mungkin bagi yang terdampak, khususnya yang selama ini menempati kios blok daging dan sayuran harus segera dilakukan jangan menunggu lagi. Agar aktivitas pasar dan kegiatan perdagangan tidak terhenti akibat musibah itu,” ujar Rudy Susmanto kepada wartawan, Jumat (29/9/23).

Rudy melanjutkan, jika perihal itu jajarannya di DPRD Kabupaten Bogor mengaku akan segera turun ke Pasar Leuwiliang untuk melihat langsung dan mencatat kebutuhan para warga yang terdampak.

“Kita akan segera ke lokasi (Pasar Leuwiliang, red), insya Allah nanti akan ada solusi yang kita lakukan bersama Pemkab Bogor,” terang dia.

Untuk sementara, ia meminta para pedagang agar tetap bersabar dan menunggu gerak cepat dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

“Saya atas nama Ketua DPRD Kabupaten Bogor turut prihatin, semoga para pemilik kios diberikan kesabaran dan ketabahan atas musibah yang menimpanya,” imbuhnya.

“Saya juga berharap, agar pemerintah bersama unsur terkait dapat sesegera mencari solusi terbaik agar kegiatan ekonomi masyarakat tidak terhenti,” tandas Rudy.

Sekedar informasi sebelumnya, kebakaran hebat Pasar Leuwiliang Bogor, terjadi pada Rabu (27/9) malam lalu. Sejauh ini, pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, mencatat ada sebanyak 1.619 lapak pedagang di Pasar Leuwiliang ludes terbakar.

Perumda Pasar Tohaga menduga penyebab kebakaran karena korsleting listrik yang kini masih didalami kebenarannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *