Kisruh !! Muskab Pertina Gagal, Atelit Ancam Keluar Kabupaten Bogor

Poscyber (Bogor) – Perhelatan Musyawarah Kabupaten (Muskab)  Cabor Pertina, Kabupaten Bogo yang sedianya memilih calon ketua, urung digelar. Pasalnya kepanitian yang sebelumnya dibentuk dengan Ketua Wely Sabu tidak menghadiri acara tersebut Sabtu (26/10).

“Ya terpaksa dibatalkan panitinya tidak ada, ini aneh,” ujar ketua Pengurus Sasana Tinju Bintang Boxing, Antony Rumalo Fase Minggu (27/10)

Menurutnya, ketidakhadiran panitia menjadi preseden buruk dan khususnya untuk tinju akan berpengaruh pada perkembangan atlit. Sebab kondisinya menjadi status quo karena katidakjelasan panitia dan telah berpengaruh pada kelangsungan kepengurusan.

“Herannya semua keperluan sudah kita siapkan, kalau ada yang kurang mestinya ngomong bukan tidak datang saat acara, ” jelasnya

Dia lantas menuding Koni sebagai induk olah raga yang tidak berfungsi apapun,  Meskinya tahu Pertina tidak memiliki ketua. “Harusnya Koni proaktif dan lakukan sesuatu agar pemilihan Ketua Pertina bisa berjalan,” kata Anton

Diketahui, pada muskab yang digelar Sabtu  pengurus Pertina Kab Bogor masa bakti 2020 – 2024  dan Pengurus Sasana serta para atlet yang berprestasi banyak yg hadir. Namun justru mendapat kabar  pembatalan dari Sekjen Pertina Jawa Barat melalui Telepon pukul 10.45 wb dengan pelatih tinju Alberto Alfons.

Antony  mengatakan Wely Sabu sebagai  Ketua  Panitia Pelaksana telah lalai dan tidak melaksanakan tanggung jawab  yg sudah diberikan oleh Pertina Kabupaten Bogor.

Sementara para petinju yg berprestasi mengungkapkan  kecewaannya,  diantaranya Maikhel Mustika. Peraih medali emas PON  XXI di Sumatera Utara dan peraih Medali Emas Sea Games Vietnam 2022 itu bersama petinju yg lain mengancam akan hengkang dari bumi tegar beriman apabila  dalam  pemilihan calon ketua Pertina kabupaten Bogor ada unsur politis dari ketua panitia dan Koni Kabupaten Bogor.

Pelatih Nasional Kusdiono dan pelatih pendamping PON Sumut Alberto Alfons juga mengaku kecewa, apalagi Sekjen Pertina punya  niat baik menggabungkan para petinju senior yang  merasa tersingkir dengan ditugaskan sebagai ketua pelaksana Muscab.  “Namun fakta nya mereka tidak punya kemampuan mengelola organisasi dengan baik.

Panitia pelaksana tugasnya hanya menyelenggarakan Muscab , mereka bukan pengurus Pertina, setelah itu tugas mereka selesai,” pungkas Anton.(sk)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *