Mau Ngak Mau

Oleh : Saiful Kurnia
Pimpinan Redaksi Poscyber.com

Poscyber (opini) –   Saya mengenal Camung sudah cukup lama, namun  ketemu kita lebih banyak say hello,  kami tidak pernah ditemukan untuk sebuah pekerjaan. Yang saya catat camung pribadi yang luwes, ramah dan hormat ke yang lebih tua.

Belakangan saya dengar, Camung ada di koordinator media centre pemenangan Ade Ruhendi atau dikenal Jaro ade. Posisi strategis. Camung  ambil bagian dalam sejarah Pilkada Kabupaten Bogor tahun ini, semua keperluan Jaro terkait komunikasi dan  branding ditanganinya.

Saat mantan ketua DPRD Kabupaten  Bogor itu maju sebagai Bupati Bogor, dia cerita full story. Kami berempat yang mendengar kisahnya  larut dengan  ucapan yang disampaikan. Ya…dia sudah lumayan untuk strategi publik relations (PR).

Akhir pekan lalu kami bertemu, ngobrol lama dan saya pikir seru. Camung bawa pembicaraan ke inti masalah dengan bahasan beragam. Kadang kami tertawa, Kadang tekuk alis karena serius.  Dimeja ada gorengan dan kopi yang sore itu kami pesan untuk melengkapi diskusi kami. Lalu dia bercerita tentang banyak hal,  yang bisa saya garis bawahi adalah,

Jaro Ade dalam kondisi siap untuk bertarung. Dan kalau itu terjadi,  benar benar Rudy Susmanto akan cukup kewalahan menghadapi Jaro Ade. Walau hasil akhirnya, saya tidak berani berspekulasi.

Diposisi ini, Jaro ade telah melakukan banyak upaya termasuk ingin menemui Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Jaro ade ingin masuk ke poros KIM untuk jadi Bupati. Pilihan harus diambil ditengah waktu yang terus mendesak.

Masuk melalui Golkar menjadi tidak mungkin, sebab kiblat DPP dipartai beringin ini berubah total saat Bahlil Lahadalia menjadi nahkoda. Inilah sopir partai dari HMI blok timur yang diikuti banyak penumpang dari timur pula.

Bahkan, meski Jaro Ade punya elektabilitas tertinggi, meski Jaro Ade  menguasai visi dan misi F1 dengan program kerja mumpuni.

Belum menemukan jalan di Golkar atau koalisi partai lain yang sepakat dengan beringin, salah satu pentolan PDIP menyodorkan dua orang sebagai wakil untuk Jaro. Baik nama pertama dan kedua ditolak secara halus. Dua nama yang akhirnya kandas karena tidak di inginkan Jaro.

Rekom, itu yang menurutnya bermasalah. Ceritanya jadi runyam bahkan ketika Jaro mengembalikan rekom ke PDIP, Jaro dianggap mencla mencle. Jaro memulai, Jaro menghentikan.

Camung mengaku belum ada kesepakatan apa apa. Rekom untuk Jaro Ade – Musyafaur Rahman disodorkan ke ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri.   Namun Jaro ade dengan pendiriannya, berharap rekom Golkar.

Ketidakpastian Jaro di pentas Pilkada membuat spekulasi media massa berkembang. Jaro ketar ketir, begitu salah satu narasi yang muncul. Narasi dengan platform miring ke kiri kerap nongol dan sempat membuat geram tim inti Jaro.

“Beda dengan 2019, tahun 2024 Jaro ade lebih adem, dan saya menganggap berita seperti itu belum masuk delik, jadi biarin aja,” ujar Camung disambut tawa kami

Keadaan berubah drastis saat hari Rabu 27 Agustus 2024, Rudy Susmanto menerima B1 KWK dari Sekjen Gerindra Ahmad Mujani. Rudy mendapat mandat menjadi calon Bupati Bogor dengan Wakil Jaro Ade.

Keadaan ini tidak diinginkan. Estimasi banyak orang Rudy – Jaro bisa bertarung (head to head) di Pilkada. Pasar bergemuruh kecewa. Target F1 menjadi F2 tidak membuat Jaro move on dalam dalam beberapa waktu. “Sekarang si udah biasa, seger lagi,” ujar camung memastikan kondisi juragannya.

Tidak ada kepastian dalam politik. Tidak ada lawan dan temen sejati melainkan kepentingan.

Belajar dari kasus Rudy – Jaro bahwa fakta itu benar dan semua tergantung bos partai di DPP yang terkadang sulit untuk di intervensi. Dikasus Bogor, Mau tidak mau Jaro dipilih dengan  pertimbangan, salah satunya Pilkada tahun 2019. Belakangan hasil survei Jaro moncer di beberapa lembaga.

Tahun 2019 Jaro yang mampu mengimbangi suara Ade yasin dengan selisih relatif kecil. Jaro mendapat  38,74 persen atau 859.444 suara. Ade yasin 41,12 persen atau 912.221 suara.

Pilkada 2024 ada suara Yasin yang tidak bakal bergeser. Kalau tidak ke keluarga Yasin, lantas kemana basis suara itu dilarikan. Pertanyaan ini yang kemudian muncul. Belakangan spekulasi menyeruak, ketua tim pemenangan Rudy – Jaro akan diberikan ke Rahmat Yasin atau Iwan Setiawan, dua dua mantan Bupati Bogor.

Dua duanya punya kekurangan dan kelebihan. Hemat saya Harusnya tetap menggunakan ukuran rasional selain objektif untuk tentukan ketua tim pemenangan. Karena lewat ketua tim, harus bisa mendulang suara yang jelas mengarah ke paslon yang diusung,  mampu mendapatkan suara katagori abu abu. Menggerakkan semua potensi termasuk mesin partai agar bergerak maksimal.

“Segera dibentuk semua unit unit yang diperlukan untuk memulai konsolidasi, karena siap lebih awal itu baik,”  ujar bang Jack berseloroh.

Kita  menunggu gerakan politik itu untuk masyarakat Kabupaten Bogor yang sejahtera, istimewa dan gemilang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *