Jateng – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya didampingi oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro mengunjungi Kampung Berkualitas Guyub, Aman, Damai, Indah, Sejahtera (GADIS) Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Jawa Tengah.
Pada kunjungan tersebut Menteri LHK berkesempatan untuk melihat pengelolaan Bank Sampah Beo Asri dan meresmikan Program Desa Mandiri Energi melalui inovasi teknologi ramah lingkungan Eco Smart Greenhouse Hidroponik terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya berkapasitas 1.000 Watt Peak (WP).
Inovasi Eco Smart Greenhouse Hidroponik bermanfaat bagi masyarakat untuk proses pembibitan hidroponik dengan menggunakan panel surya sebagai sumber listrik untuk otomatisasi penyiraman bibit.
Menteri Siti mengapresiasi karena program ini telah membuahkan hasil bagi kelompok petani hidroponik, yaitu berupa peningkatan pendapatan ekonomi kelompok yang berasal tidak hanya dari menjual produk sayuran, namun juga dari menjual bibit-bibit tanaman hidroponik.
“Secara efektif, masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan sebesar Rp 500.000/bulan dibandingkan dari sebelumnya masyarakat harus membeli bibit Rp1.200.000/unit per bulan,” ujar Menteri Siti.
Sementara itu Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji bercerita jika dirinya sejak pertama menjabat Bupati Cilacap mengetahui jika kampung di bantaran rel kereta adalah lokasi kumuh, tempat pembuangan sampah, kawasan kenakalan remaja, dan lokasi sering terjadi kecelakan di rel kereta api. Namun setelah bekerja sama dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, lokasi ini menjadi lebih produktif, sehat dan mandiri.
“Kampung yang kumuh ini kita ubah menjadi kampung yang sehat, bukan hanya ditata untuk menjadi indah saja, tapi juga bagaimana agar juga bisa menghasilkan,” tutur Bupati Tatto.
Program GADIS diinisiasi sejak tahun 2017 dengan pendampingan dari PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, kesehatan dan pendidikan.
Kelompok petani Kelurahan Tegalreja juga telah mampu mengelola hasil kebun hidroponik dari hulu ke hilir yang banyak mendatangkan manfaat bagi kelompok khususnya dari segi pendapatan. Program Eco Smart Greenhouse telah diekstensifikasi dengan memproduksi jus hidroponik dan makanan ringan yang bernilai jual tinggi. Dampak positif lainnya, kebun hidroponik Tegalreja sering menjadi tempat kunjungan dari wilayah lain baik untuk belajar maupun sekedar berekreasi.
“Progam Kampung Gadis adalah wujud Komitmen PT KPI mendukung upaya pemerintah Indonesia merespon perubahan iklim didasarkan pada kesadaran penuh dalam mendukung tujuan ke-13 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) terkait penanganan perubahan iklim.” papar Direktur Operasi PT KPI, Didik Bahagia.
Selain program Inovasi Eco Smart Greenhouse, rombongan juga melihat program Bank Sampah Beo Asri yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengendalian sampah lingkungan melalui beberapa kegiatan utama, seperti menabung Sampah dengan tabungan SAHARA, produksi kerajinan melalui limbah NonB3, pengelolaan sampah anorganik menjadi pupuk, dan berpartisipasi aktif dalam pemasaran hasil kerajinan. Pengurus Bank Sampah Beo Asri beranggotakan kaum ibu, lansia dan pemuda eks kenakalan remaja.
Semangat dan kerja keras masyarakat Kampung Gadis menjadi contoh nyata keberhasilan kerja kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah daerah dan dunia usaha. Kampung Gadis menyandang juara pertama Kampung Keluarga Berkualitas (KB) percontohan tingkat nasional tahun 2019, serta menjadi kampung proklim kategori utama tahun 2021.
Turut hadir mendampingi Menteri LHK, Dirjen PPKL KLHK, Kepala Biro Humas KLHK, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, dan Jajaran PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap (peg)