My Counselor IAIN Kudus Raih Medali Emas Kompetisi Inovasi Internasional

Padang (Kemenag) — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengukir prestasi internasional. Inovasi karya tim dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus meraih medali emas International Counseling, Education and Technology Invention and Innovation Competition (ICET-IIC) 2021.
Kompetisi yang digelar Universitas Negeri Padang secara online ini diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Para peserta diminta mengirim Video Presentasi/ video profil inovasi, dokumen pendukung, dan abstract/short summary pada 25 November 2021. Dalam ajang ini, IAIN Kudus mempresentasikan platform digital kesehatan mental bernama My Counselor.
Pemenang lomba diumumkan pada Selasa, 21 Desember 2021. Penghargaan untuk para pemenang diserahkan oleh Prof. Ganefri Ph.D selaku Rektor dari Universitas Negeri Padang.
Project inovasi IAIN Kudus berjudul My Counselor: The Mental Health Digital Platform Innovation with Emergency Counselee System and Mental Health Campaign. Founder My Counselor Khilman Rofi Azmi menyatakan bahwa aplikasi yang dikembangkannya memiliki beberapa keunggulan dari platform digital lainnya. Misalnya, adanya aplikasi layanan konseling berbasis android dan sistem kegawatdaruratan kesehatan mental yang diberikan secara gratis. Apalikasi ini juga mendukung kampanye kesehatan mental secara masif melalui media sosial mycounselor.id yang telah memiliki jangkauan user hingga 57 ribu orang.
Tagline yang dimiliki My Counselor yang kami kembangkan ini yakni Low Cost and High Impact Innovation” ujarnya.
Dafiq Dhiyaul Haq selaku Co-Founder menambahkan bahwa gelar ini merupakan kali kedua yang berhasil diraih. Sebelumnya, project inovasi ini juga meraih predikat terbaik dari 10 inovasi lingkup Kementerian Agama dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Nasional tahun 2021.
Rektor IAIN Kudus, Mudzakir, mengapresiasi raihan ini. Menurutnya, inovasi ini merupakan karya cepat dan tepat sesuai konteksnya.
“Dikatakan demikian karena pertama, karya ini bisa melayani dengan secara cepat (online) kepada para klien di manapun mereka berada dalam suasana apapun juga, tanpa harus hadir ke kampus,” jelanya.
“Yang kedua, aplikasi ini hadir tepat pada saat pandemi Covid-19 sedang melanda masyarakat, di mana masyarakat sedang resah, sedih, dan stres atas keadaan, sementara pemerintah membatasi kontak fisik, membatasi untuk tidak keluar rumah jika tidak terpaksa,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *