BOGOR, PosCyber.com – Kepala Seksie (Kasie) Operasi Pemadaman pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Rico Wibisono mengatakan, jika belum padamnya api dilokasi pasar Leuwiliang, yang malam tadi sekitar pukul 21.00 WIb secara tiba-tiba alami kebakaran hebat, sampai pukul 12.00 WIB siang ini pihaknya masih terus berjuang memadamkan si jago merah.
Menurut Rico, kendala utama yang menyulitkan tim berseragam biru lantaran saat ini tengah mengalami musim kemarau atau bencana kekeringan dimana-dimana, sehingga menyebabkan dilokasi pasar Leuwiliang yang ada beberapa titik lokasi hydrant jadi tidak mengeluarkan air.
“Dari malam sampai siang kami terus berusaha memadamkan api di pasar Leuwiliang yang semalam alami kebakaran hebat hingga siang pada hari ini,” kata Rico Wibisono kepada wartawan media ini, Kamis (28/9/23).
Rico melanjutkan, selain kekurangan air dalam memadamkan si jago merah dilokasi pasar Leuwiliang yang terbakar, dirinya juga mengaku bila sulitnya api yang dipadamkan hingga hampir 15 jam lamanya, juga disebabkan akibat akses kelokasi yang sempit akibat masih banyaknya pedagang kaki lima pada siang hari ini masih berjualan di pinggir jalan menuju titik lokasi, serta bahan-bahan berupa plastik yang ikut terbakar.
“Masih ada beberapa titik api yang masih kita terus padamkan, karena diduga api api yang sulit kita padamkan lantaran akses menuju lokasi dititik-titik kebakaran yang sulit dilalui, dan adanya plastik-plastik yang ikut kebakar membuat api terus menyala dari malam hingga siang hari ini,” akunya.
Ia menerangkan, terkait kendala air yang menjadi faktor utama bagi tim Brandweer itu membuat pihaknya meminta kepada jajaran Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, untuk membuka instalasi cabang dari perusahaannya yang berada di Unit Cibungbulang.
“Persoalan air, kita meminta bantuan dari Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, agar instalasinya yang berada di Kecamatan Cibungbulang untuk dibuka. Adapun untuk memenuhi kebutuhan air dalam memadamkan api dilokasi kebakaran, unit kami sampai mengambilnya dari Situ Cigudeg yang lokasinya berada pinggir jalan raya,” ungkap Rico.
Lebih jauh Rico memaparkan, untuk jumlah personel dinas damkar yang diterjunkan diperkirakan hingga 30 anggota lebih, dan terdiri dari 15 unit armada pemadam kebakaran dengan dibantu satu (1) unit dari Dinas Damkar Kota Bogor.
“Untuk anggota lebih dari 30 personel yang saat ini terus berupaya memadamkan api, sementara untuk armada sekitar 15 untuk yang kita kerahkan, satu lainnya perbantuan dari kota Bogor,” bebernya.
“Adapun, untuk penyulut awal terjadinya kebakaran di pasar Leuwiliang masih belum diketahui, biarkan itu menjadi ranahnya dari kepolisian untuk menyelidiki penyebab dari pemicu terjadinya kebakaran hebat di pasar Leuwiliang malam tadi,” tukasnya.