Poscyber.com (Jakarta) – Masih ingat Salwan Momika, lelaki kotroversi yang berulang ulang membakar Alqur’ an itu dilaporkan media lokal Swedia telah tewas. Penyebabnya pria Kristen asal Irak tersebut mati akibat tertembus peluru pada Rabu (29/1).
Penembakan Salwan Momika dilaporkan AFP sehari sebelum pengadilan di Stockholm memutuskan apakah Salwan bersalah atas tuduhan menghasut kebencian etnis. Sedangkan terkait insiden itu, Polisi Swedia membenarkan terjadinya penembakan hanya saja tidak ada konfirmasi bahwa korbannya Salwan.
Diketahui, Salwan menyulut kemarahan di berbagai negara Muslim setelah melakukan serangkaian aksi pembakaran Al-Qur’an dalam demonstrasi publik.
Secara terbuka Salwan bahkan menistakan kitab suci Alqur’an dengan membakarnya didepan kamera dan lalu lalang orang banyak. Bahkan Alqur’an dibakar didepan kantor kedutaan negara negara muslim.
“Seorang pria ditemukan tertembak di sebuah rumah di Hovsjo, Sodertalje, pada Rabu malam. Dia adalah Salwan Momika, 38 tahun, yang meninggal karena luka tembak,” kata lembaga penyiaran pemerintah Swedia, SVT.
Aksi provokatifnya memicu protes keras dari dunia Muslim, dengan banyak negara-termasuk Arab Saudi, Turki, Iran, dan Pakistan-mengecam Swedia karena mengizinkan aksi tersebut atas nama kebebasan berbicara. Insiden ini juga menyebabkan ketegangan diplomatik, dengan beberapa negara menyerukan boikot produk Swedia dan mengancam akan memutus hubungan diplomatik.
Pemerintah Swedia, yang sebelumnya menekankan bahwa negara mereka menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, akhirnya menghadapi tekanan besar, baik dari dalam negeri maupun internasional. Keamanan nasional Swedia juga terancam karena meningkatnya risiko serangan teror, sehingga pemerintah terpaksa memperketat pengamanan di beberapa lokasi penting, termasuk kedutaan besar Swedia di luar negeri.
Otoritas Swedia memutuskan untuk mengadili Momika atas tuduhan menghasut kebencian etnis. Pengadilan di Stockholm dijadwalkan mengeluarkan putusan pada Kamis (30/1/2025), namun dengan kematiannya, kasus tersebut kini mengalami ketidakpastian hukum.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai siapa pelaku penembakan dan motif di balik serangan tersebut. (**/day)