Penurunan Bendera di Tugu Kujang Tandai FMP 2023 Resmi Ditutup

PosCyber – Rangkaian kegaiatan Festival Merah Putih (FMP) 2023 ditutup dengan penurunan bendera Merah Putih di Tugu Kujang pada Kamis (31/8/2023).

Penurunan bendera Merah Putih tersebut diikuti oleh seluruh panitia, masyarakat dan para pengguna jalan yang melintas di area Tugu Kujang.

Ketua Umum FMP 2023 Benyamin Mbo’oh mengatakan kegiatan FMP 2023 yang digelar selama sebulan penuh telah terjalin semangat gotong royong bersama unsur TNI, Polri Pemerintah Kota (Pemkot)Bogor dan seluruh elemen masyarakat.

“Kita bersyukur dan berbangga Kota Bogor punya even yang luar biasa yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme dan kebersamaan,” ucap Ben sapaan akrabnya.

Ben berharap semangat kebersamaan ini tidak hanya sebatas pada kegiatan Festival Merah Putih saja, tetapi terus berlanjut hingga selamanya. Semangat merah putih tidak hanya berkibar di Tugu Kujang selama 31 hari, tapi akan terus berkibar dalam jiwa dan raga.

“Ke depan, harapan kami adalah melibatkan lebih banyak generasi muda. Mereka adalah penerus bangsa yang akan melanjutkan api semangat nasionalisme ini,” katanya.

Sementara, Komandan Lanud Atang Sendjaja (Danlanud ATS), Marsekal Pertama TNI Taufiq Arasj, menyampaikan dengan penuh rasa semangat dan kebanggaan berpartisipasi dalam FMP 2023.

Ia mengungkapkan, partisipasi ini merupakan langkah berani untuk menghidupkan semangat nasionalisme di kalangan seluruh generasi, terutama generasi muda.

“Festival Merah Putih 2023 menjadi wadah untuk mewujudkan semangat tersebut melalui rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 31 hari pada bulan Agustus,” ujar Taufiq.

Ia juga berharap partisipasi dan tekad semua pihak yang terlibat dalam Festival Merah Putih 2023 dapat menginspirasi dan memperkuat semangat cinta tanah air dan kebangsaan di tengah masyarakat.

“Dalam pengalaman pertama saya mengikuti Festival Merah Putih 2023 ini, satu kata yang mendominasi adalah kebanggaan,” tegasnya.

Menurutnya, makna dari kegiatan Festival Merah Putih 2023 ini tidak hanya berpusat pada pelaksanaan serangkaian kegiatan, tetapi lebih pada semangat nasionalisme yang tumbuh sepanjang 31 hari tersebut.

“Semangat ini mampu membangkitkan, memperkuat, dan memelihara semangat tersebut sepanjang hayat di dalam jiwa warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *