PosCyber (Bogor) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Iwan Irawan memilih keluar dari ruanganya untuk bertemu dan dialog dengan puluhan mahasiswa yang melakukan demo didepan kantornya Selasa ( 20/2).
Keputusan ini diakui Iwan sebagai bagian tanggung jawab yang harus dilaksanakan, sebab Mahasiswa salah satu element masyarakat yang berhak mengkritik, menyampaikan aspirasi kepada lembaga lembaga pemerintahan seperti PUPR. “Dan ini sejalan dengan fokus saya sebisa mungkin untuk memperbaiki kinerja, image dan lainnya di PUPR,” ujar Iwan
Dia mengatakan, terus merumuskan formula perbaikan semua lini di PUPR Kabupaten Bogor. Salah satu adalah menempatkan orang yang tepat untuk bidang bidang yang ada. “Dan karena saya baru sebulan lebih di PUPR saya perlu adaptasi penuh dan inshaallah tidak lama semua bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan masyarakat,” jelasnya
Sementara terkait beberapa aspirasi mahasiswa dalam dialog yang berlangsung disalah satu ruang peretemuan PUPR, mantan Sekretaris Dinas DPKPP itu antara lain menjelaskan, setiap tahun anggaran Pemkab Bogor hanya akan membayarkan tagihan proyek kepada penyedia jasa berdasarkan besaran pekerjaan yang terselesaikan. Dengan begitu kalau akhirnya proyek tidak bisa selesai sampai akhir tahun, maka opsinya dana lebih yang tidak terserap disebuah proyek akan dikembalikan sebagai silfa.
Sebelumnya, mahasiswa mempertanyakan tentang kebijakan Pemkab Bogor yang tiap tahun terus mengeluarkan anggaran untuk menyelesaikan proyek proyek yang belum selesai.
Mahasiswa juga mempertanyakan, adanya proyek proyek yang baru dibangun namun tidak lama sudah rusak lagi.
Iwan mengatakan, dalam sebuah proyek PUPR tidak berdiri sendiri sebab dari awal proyek tersebut dilelang ada lembaga lain yang mengurus lelang. Sementara kalau pekerjaan sudah selesai ada lembaga lain yang melakukan audit apakah pekerjaan teetentu sudah sesuai atau tidak sepesifikasknya. “Dua lembaga yang terlibat dalam audit ini adalah Inspektorat dan BPK, jadi semuanya sudah tersistem tinggal kita ikuti sistem itu,” ujarnya
Dalam kesempatan itu Iwan juga mengaku tidak pernah memerintahkan siapapum di PUPR untuk berbohong. Untuk mengatakan dirinya tidak ada meski sebenarnya ada. Sehingga kalau dikatakan tidak ada, Iwan menegaskan memang bener bener tidak ada karena rutinitas dan kesibukan yang mengharuskan dirinya ada diluar kantor.(SK)