PosCyber (Timur Tengah) – fasilitas vital di sejumlah kota Yaman menjadi target serangan angkatan udara Amerika serikat dan koalisinya Inggris pada Jumat (12/1). Serangan bom dalam sekala besar itu menghantam bandara termasuk kamp militer yang diidentifikasi sebagai markas mililsi (anshar allah) Houthi.
Dilaporkan CNBC, serangan di lancarkan Koalisi Amerika Setikat sebagai respon terhadap milisi Houthi yang sebelumnya melakukan serangan terhadap kapal kapal dagang milik amerika dan sekutunya di laut merah.
Belum ada laporan resmi berapa korban dalam serangan ini, namun dalam laman CNBC yang dikutip Viva menyebutkan, tiga wilayah yang menjadi target bom udara Amrerika Serikat yakni Al Hudayah (Hodeidah), Saada dan Sana’a. Duabelas Serangan Bom Amerika dijatuhkan di Bandara Internasional Sana’a, delapan serangan di Bandara Internasional Al Hudayah, dan tiga serangan di kamp militer kota Saada.
Militer Amerika dan Inggris juga membombardir kamp Brigade Mekanis ke-22 di Al-Jand Taiz dan bandara di Al-Hawban.
Serangan dilakukan setelah resolusi PBB tentang penghentian serangan di laut merah. Amerika menyetujui resolusi sedagkan Rusia dan China memilih abstain.
Gencarnya serangan Houthi di laut merah bagian dari tekanan milisi ini terhadap Israel yang melakukan invasi militer di jalur Gaza dalam tiga bulan terakhir.
Presiden AS, Joe Biden akui puluhan serangan rudal Tomahawk di Yaman adalah perintahnya. Serangan disebut akan akan mengakhiri ancaman Houthi di Laut Merah.
“Hari ini atas arahan saya, pasukan militer AS, bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman,” ujar Biden seraya menyebut serangan sebagai bentuk balasan terhadap tindakan milisi Houthi di laut merah.
Sejumlah negara merespon tindakan Amerika di Yaman meningkatkan ancaman pecahnya Perang Dunia III. Apalagi Perang Rusia-Ukraina masih belum menemui jalan untuk bisa berhenti. Sementara militer Israel makin gencar menyerang Gaza.
Dikutip CNN, dalam sebuah siarab televisi, pimpinan Houthi, Abdel-Malek al-Houthi menyatakan setiap serangan Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman tidak akan berjalan tanpa tanggapan.
Pidato Abdel malik yang disiarkan langsung di televisi pada Kamis (11/1) menyebut respons seperti itu akan lebih besar dari serangan drone dan rudal Houthi yang sebelumnya menargetkan kapal Amerika di Laut Merah. (SK)